Simposium MedsMotion 2012

 

Tanaman adalah salah satu sumber daya penting dalam upaya pengobatan dan mempertahankan kesejahteraan masyarakat. Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya tanaman obat. Pengobatan menggunakan tanaman telah lama dilakukan oleh bangsa Indonesia secara turun temurun sejak berabad – abad lalu. Hampir setiap orang Indonesia pernah menggunakan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit atau kelainan yang timbul pada tubuh selama hidupnya. Bahkan sampai saat ini pun menurut badan kesehatan dunia (WHO), Banyak penduduk dunia yang masih menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional termasuk
pengobatan yang berasal dari tanaman. Sampai saat ini seperempat dari obat aktif didunia masih dikembangkan dan diisolasi dari tanaman (maksum, 2005). Oleh karena itu tanaman obat adalah suatu hal yang penting dalam dunia kedokteran.

Inovasi di bidang kedokteran saat ini semakin memberikan harapan, terlebih lagi kemajuan di bidang teknologi pengobatan, pembedahan, serta diagnostik telah membekali para dokter dan ilmuwan menghasilkan perangkat diagnosis dan perawatan kesehatan yang semakin canggih sehingga pengobatan dapat dilakukan secara praktis dan cepat. Namun disisi lain, akhirnya tercipta keadaan masyarakat yang umumnya menggunakan obat-obat sintetik yang berbahan kimia tinggi untuk mengobati penyakit. Selain memiliki harga yang cukup tinggi, obat tersebut juga dapat memiliki efek samping yang merugikan kesehatan (Sari, 2006), belum lagi
resistensi yang timbul akibat konsumsi yang terus-menerus. Ditambah lagi peredarannya seringkali berorientasi profit (Lanctot, 2010). Oleh karena itu, diperlukan adanya solusi dibalik masalah yang terjadi pada tipe pengobatan terbaru tersebut.

Herbal Medicine hadir sebagai bentuk penerapan kembali sistem kedokteran konvensional yang memiliki banyak manfaat dan sesuai dengan kehidupan modern. Menurut WHO, traditional/conventional medicine merujuk pada praktik kesehatan, pendekatan,
pengetahuan dan kepercayaan yang memanfaatkan tanaman, hewan dan mineral berdasarkan kedokteran, terapi spiritual, teknik manual dan latihan, yang diaplikasikan secara tunggal atau dalam kombinasi untuk mengobati, diagnosis, dan mencegah penyakit atau untuk mempertahankan well-being. Traditional medicine yang memanfaatkan tanaman inilah yang disebut Herbal medicine (Liu, 2011). Akhir-akhir ini, herbal medicine semakin berkembang, data yang disadur dari WHO menunjukkan bahwa di Afrika lebih dari 80% populasi menggunakan pengobatan tradisional sebagai perawatan kesehatan primer, di China preparat herbal tradisional berjumlah 30-50% dari total konsumsi medis, di Eropa, Amerika Utara, dan negara maju lainnya, lebih dari 50% populasi telah memanfaatkan pengobatan komplementer/alternatif, terlebih lagi di Jerman, 90% populasi telah menggunakan herbal. Arus pasar herbal medicine pun telah tumbuh cepat dan mencapai transaksi lebih dari USD$60 billion per tahun. Berbagai tanaman telah diperkenalkan dan diteliti sebagai formula baru obat. Pengembangannya pun telah mempertimbangkan khasiat, dosis, biaya dan efek samping penggunaannya (Liu, 2011).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*