Aflifia Birruni Sabila ; Aviaddina Ramadhani ; Fitrian Sufianasari
Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan salah satu penyebab gangguan pernapasan yang sering dijumpai dan menduduki peringkat keempat penyebab kematian di dunia. Faktor risiko PPOK yang paling utama adalah merokok. Perokok memiliki risiko PPOK 45% lebih besar dibandingkan bukan perokok. Rokok memiliki kandungan yang berpengaruh terhadap terjadinya PPOK akibat adanya respon imun terhadap reaksi inflamasi. Proses inflamasi dapat dikendalikan dengan suatu zat yang disebut quercetin. Kenikir merupakan tanaman yang memiliki kandungan quercetin terbanyak sehingga dapat dimanfaatkan dalam terapi PPOK. Cara terapi yang dianjurkan pada PPOK adalah terapi inhalasi karena memberikan efek lokal yang maksimal di paru dan efek samping yang seminimal mungkin di organ lainnya. Oleh karena itu penggunaan quercetin inhalasi dapat menjadi alternatif pengobatan PPOK yang lebih baik dibandingkan terapi yang sudah ada.
Tujuan : Karya tulis ilmiah ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran quercetin sebagai terapi PPOK dan mengetahui aplikasi Queen Kenikir yang merupakan quercetin inhalasi dari tanaman kenikir (Cosmos caudatus) dalam terapi PPOK
Tinjauan Pustaka : Kenikir memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi karena memiliki kandungan quercetin yang sangat signifikan. PPOK merupakan penyakit obstruksi dan hambatan aliran udara kronik yang disebabkan oleh bronkitis kronik, emfisema, atau keduanya secara bersamaan sebagai konsekuensi. Penyebab PPOK yang paling sering yaitu asap rokok. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan radikal bebas dan polutan dalam rokok. Terapi yang dianjurkan untuk PPOK adalah dengan inhalasi. Keuntungan terapi inhalasi adalah obat disampaikan langsung ke dalam saluran pernapasan, menghasilkan konsentrasi lokal yang lebih tinggi dengan risiko efek samping sistemik jauh lebih sedikit.
Metode Penulisan : Karya tulis ilmiah ini merupakan karya tulis tinjauan pustaka yang disusun melalui sistem eksposisi. Data diperoleh melalui internet, jurnal ilmiah, buku ajar, dan berbagai sumber terpercaya dengan kata kunci: quercetin, inhalasi, kenikir, penyakit paru obstruktif kronis, merokok.
Analisis dan Sintesis : Rokok memiliki kandungan yang dapat menyebabkan terjadinya PPOK. Radikal bebas dan polutan yang terdapat dalam rokok dapat menjadi faktor risiko PPOK akibat adanya respon imun terhadap reaksi inflamasi. Reaksi tersebut dapat diatasi dengan pemberian quercetin. Hal ini dikarenakan quercetin memiliki fungsi sebagai antioksidan dan efek bronkodilatasi sehingga sangat tepat digunakan sebagai terapi PPOK. Quercetin memiliki efek terapi terhadap PPOK melalui beberapa mekanisme. Peran quercetin tersebut meliputi scavenging radikal secara langsung, menurunkan imobilisasi leukosit, berperan dalam aktivitas antioksidan, memodulasi ekspresi gen, dan berperan dalam aktivitas bronkodilatasi. Pemberian bronkodilator pada PPOK dianjurkan dalam bentuk inhalasi. Preparat quercetin inhalasi dirancang dengan tujuan untuk mendapatkan efek topikal pada saluran pernapasan yang maksimal dan efek samping sistemik yang minimal.
Kesimpulan : Quercetin berperan dalam terapi PPOK melalui beberapa mekanisme yaitu scavenging radikal secara langsung, menurunkan imobilisasi leukosit, berperan dalam aktivitas antioksidan, memodulasi ekspresi gen, dan berperan dalam aktivitas bronkodilatasi. Aplikasi Queen Kenikir adalah dengan sediaan inhaler dari zat aktif quercetin yang diambil dari tanaman kenikir. Hal ini dikarenakan kenikir memiliki kandungan quercetin terbanyak dan mudah didapatkan di Indonesia. Selain itu inhalasi merupakan cara terbaik dalam terapi PPOK.
Saran : Mengingat keunggulan Quercetin inhaler perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mempelajari pengaruh pemberian Queen Kenikir sebagai terapi PPOK dan perlu dilakukannya pengembangan produksi herbal dengan inhalasi seperti Queen Kenikir mengingat adanya kekayaan alam di Indonesia.